Breaking News

Wednesday, February 4, 2015

Budidaya Wasabi Jadi Ladang Emas di Amerika Utara

Selama hampir 30 tahun, Brian Oates telah mengabdikan dirinya untuk mengkomersialkan wasabi di Amerika Utara. Dan puluhan orang lain di Amerika Serikat dan Kanada, telah mencobanya jenis lobak yang berasal dari Jepang ini, di mana wasabi tumbuh secara alami di dasar sungai berbatu.


Namun bukan hal yang mudah, untuk membudidayakan tanaman yang satu ini. Alasannya sederhana, wasabi dianggap oleh sebagian besar ahli tanaman dan petani, menjadi tanaman yang paling sulit dikomersialkan di dunia.


Lalu, apa yang mendorong Oates berbisnis Pacific Coast Wasabi (PCW)?

Tidak lain dan tidak bukan adalah harga dari tanaman ini, di mana harga untuk satu kilogramnya mencapai US$ 160 atau Rp1,9 juta di grosir, sehingga menjadikan tanamannya ini salah satu tanaman yang paling menguntungkan di planet ini.


"Wasabi sama seperti seperti emas. Kita membayar banyak untuk emas. Banyak yang membayar mahal untuk wasabi," kata Oates.

Wasabi awalnya digunakan oleh masyarakat Jepang selama berabad-abad yang lalu, sebagai cara untuk mencegah penyakit.


Tetapi kini penggunaan wasabi lebih kepada rasa pedas yang menyengat, saat menikmati sushi. Dan seiring dengan pertumbuhan makanan khas Jepang di seluruh dunia, maka permintaan wasabi pun kian meningkat. Dan hal itu juga diiringi dengan harga yang meningkat dari tahun ke tahun.

Oates sendiri mengatakan saat pertama kali tertarik untuk bertani wasabi pada tahun 1987, dan ia butuh waktu enam tahun hanya untuk mendapatkan akses ke benih, yang bisa tumbuh menjadi tanaman.


Wasabi tergolong tanaman yang "rewel," jika terkena terlalu banyak kelembaban, akan mati. Dan jika komposisi unsur hara yang salah, dapat menyebabkan nasib yang sama.

Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi petani wasabi. Karena itu, untuk menanam wasabi diperlukan waktu yang lebih banyak, dan juga kesabaran. Tetapi itu semua akan terbayar, kala wasabi berhasil dipanen.

Dan kini, rencananya akhir tahun penelitian tentang wasabi untuk pengobatan akan dilakukan di Malaysia. Dan Oates berharap, wasabi bisa digunakan demi keperluan medis. (BBC)

No comments:

Post a Comment

Designed By Blogger Templates