Berhubungan seks selalu dikaitkan dengan kenikmatan mencapai klimaks atau orgasme. Seks bersama pasangan lain dengan masturbasi dimana tujuannya adalah mencapai orgasme. Tidak, seks lebih dari itu.
Seks juga tentang sebuah jalinan hubungan, kepuasan dan kesenangan saat berhubungan intim. Berdasarkan hasil survei dari Masters and Johnson, pasangan yang menjadi sumber penelitian melaporkan lebih menikmati pengalaman tersebut yang menghubungkan mereka ke level yang berbeda-beda, merasa bebas untuk menekan atau menunjukkan 'kekuasaan'.
Tentu saja, hubungan seks bersama pasangan dimana salah satunya tidak mencapai klimaks sangat membuat frustasi. Satu alasan utamanya adalah tekanan untuk melakukan dalam waktu yang telah ditentukan.
Bagi wanita, membangun orgasme biasanya membutuhkan waktu 20-30 menit dan melibatkan stimulasi mental dan fisik. Proses ini juah lebih lambat daripada laki-laki dan orgasme tak bisa terburu-buru. Beberapa wanita mencoba untuk bersaing dengan pasangannya hanya untuk menstimulasi klitoris agar mereka bisa mencapai klimaks sebelum atau bersamaan dengan pasangannya.
Tapi pria, juga dapat bermasalah dengan orgasme jika mereka merasa terburu-buru. Baik pria dan wanita memiliki jaringan ereksi. Saat bergairah, tubuh harus cukup santai agar darah dapat mengalir ke daerah genital. Jika otak memberitahu tubuh dalam keadaan cemas atau terburu-buru, otak dapat sinyal respon untuk respon melawan atau memenuhinya. Ketika itu terjadi, tubuh akan mengambil darah dari bagian yang seksi dan mengirimnya ke bagian-bagian tubuh.
Jadi bagaimana cara mengatasinya? Anda perlu berkomunikasi. Cobalah untuk berbicara misal dengan meminta pasangan untuk mengambil waktu sendirian dan berkonsentrasi untuk terangsang dan mencoba menunda klimaks selama mungkin. Hal ini dapat membantu pasangan pria Anda, untuk menunda ejakulasi dan belajar memperlama ereksi tanpa klimaks.
Untuk pria dan wanita, penting untuk diingat bahwa seks adalah tentang kepuasan, keintiman, koneksi dan menyenangkan.
No comments:
Post a Comment